• Uncategorized
  • 0

Physics is My Style

Jurnal GLB & GLBB Salma

ARTIKEL GLB & GLBB

Dalam kehidupan ini, banyak sekali gerakan yang dapat kita lakukan. Misalnya saja gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus beraturan (GLBB).

Nah, apakah gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB)?

Berikut akan saya paparkan mengenai gerak Lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) yang telah saya pelajari dalam praktikum terakhir di Laboratorium Fisika Dasar Telkom University pada tanggal 19 November 2015.

Tetapi sebelum itu, saya ingin memberti tahu terlebih dulu tujuan dari praktikum dan alat-alat yang digunakan dalam praktikum.
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk:

  • Mempelajari Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan

(GLBB) menggunakan pesawat attwood

  • Menentukan Momen Inersia roda katrol pada pesawat attwood

Alat yang digunakan dalam praktikum antara lain:

  • Pesawat attwood lengkap
  • Tiang Berskala
  • Katrol dan Tali
  • Dua (2) beban bermassa
  • 2 Beban Tambahan
  • Penjepit beban
  • Penyangkut Beban
  • Landasan akhir
  • Jangka sorong
  • Stopwatch
  • Neraca teknis lengkap

Sekarang saya akan menjelaskan GLB terlebih dahulu. Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak lurus suatu objek pada lintasan yang lurus, dimana dalam gerak ini kecepatannya tetap atau percepatannya nol, sehingga jarak yang ditempuh dalam gerak lurus beraturan adalah kelajuan kali waktu.

dengan arti dan satuan dalam SI:

s = jarak tempuh (m)

v = kecepatan (m/s)

t = waktu (s)

Nah, itu tadi tentang GLB. Lalu bagaimana dengan GLBB? Mari kita dengarkan ulasan berikut ini.

Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus suatu objek pada lintasan yang lurus, di mana kecepatannya berubah terhadap waktu akibat adanya percepatan yang tetap. Akibat adanya percepatan rumus jarak yang ditempuh tidak lagi linier melainkan kuadratik.

Pada Gerak lurus berubah beratura,  ada dua macam jenis gerakan yaitu :

  1. GLBB dipercepat
  2. GLBB diperlambat

Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus berubah beraturan dipercepat apabila kecepatannya makin lama bertambah besar, sedangkan sebuah benda dikatakan melakukan gerak lurus berubah beraturan diperlambat apabila kecepatannya makin lama berkurang sehingga pada suatu saat benda itu menjadi diam (berhenti bergerak).

Kecepatan pada suatu saat dari benda yang melakukan gerak lurus berubah beraturan dirumuskan sebagai berikut :

V= V± at

sedangkan untuk menghitung besar perpindahan yang dialami benda yang bergerak lurus berubah beraturan

s = V0. t ± ½ at²

Sehingga memenuhi hubungan :

V² = V0² ± 2 as

Lalu seperti apakah contoh GLB dan GLBB dalam kehidupan sehari-hari? Berikut adalah contohnya.

  1. Contoh Gerak Lurus Beraturan dalam Kehidupan Sehari-hari
  • Pada ketinggian tertentu, gaya-gaya yang bekerja pada pesawat berada dalam keseimbangan. Pada saat itu pesawat bergerak lurus dengan kecepatan tetap dan kita di dalam pesawat merasa seolah-olah pesawat diam.

  • Gerak jatuh penerjun. Penerjun terjun bebas tanpa membuka parasutnya. Secara pendekatan kita dapat mengabaikan hambatan angin yang bekerja pada penerjun, dan penerjun mengalami gerak lurus beraturan dipercepat. Saat penerjun membuka payungnya, pada ketinggian tertentu diatas tanah, gaya-gaya yang bekerja pada penerjun dan parasutnya mencapai keseimbangan, dan penerjun jatuh dengan kelajuan tetap.
  • Mobil melaju lurus dengan speedometer menunjuk angka yang tetap

Image result for gambar glb dan glbb

  1. Contoh Gerak Lurus Berubah Beraturan dalam Kehidupan Sehari-hari
  • Mobil dipercepat dengan menekan pedal gas. Jarak antara dua kedudukan mobil  dalam selang waktu yang sama berkurang secara tetap.
  • Mobil yang diperlambat dengan menekan pedal rem. Jarak antara dua kedudukan mobil dalam selang waktu yang sama berkurang secara tetap.
  • Gerak buah kelapa yang jatuh bebas dari tangkainya. Ini mirip dengan dengan gerak bola biliar yang dijatuhkan. Jarak antar adua kedudukan bola biliar yang berdekatan bertambah secara tetap.
  • Gerak anak kecil meluncur dari puncak seluncuran, yang mirip dengan gerak bola yang meluncur dari puncak bidang miring.
  • Gerak batu yang dilempar vertical keatas. Pada saat batu naik kecepatan batu berkurang secara tetap (gerak lurus diperlambat beraturan), dan pada saat turun batu bergerak jatuh bebas (gerak lurus dipercepat beraturan).
  • Gerak atlet terjun paying yang baru saja keluar dari pesawat terbang, mirip dengan gerak bola yang dijatuhkan lurus kebawah.

Gimana? Banyak bukan contohnya? Apalagi contoh lainnya? Silakan cari tahu sendiri untuk menambah referensi.

Jika kita gambarkan grafik peristiwa GLB dan GLBB, maka diperoleh gambar sebagai berikut.

 

Image result for gambar glb dan glbb

Karena pada praktikum ini digunakan alat berupa pesawat attwood, maka dihitung pula momen inersia pada roda katrol pesawat attwood. Apakah kamu sudah tahu apakah momen inersia itu? Mari kita dengarkan penjelasan berikut.

Momen inersia adalah ukuran kelembaman suatu benda untuk berotasi terhadap rotasinya. Mengapa perlu berotasi? Karena, berdasarkan penjelasan yang diberikan oleh asisten praktikum benda berotasi untuk mempertahankan posisi awalnya. Jika posisi awalnya diam, maka rotasi benda adalah untuk kembali ke keadaan diam. Sebaliknya, jika posisi awal benda berberak, maka tujuan dari rotasinya adalah untuk kembali ke keadaan bergerak.

Momen inersia (I) suatu benda terhadap poros tertentu besarnya sebanding dengan massa benda tersebut dan sebanding dengan kuadrat dari jarak benda terhadap poros.

I ~ m

I ~ r2

 

Itu semua adalah penjelasan yang dapat saya berikan.

Apakah kamu ingin tahu bagaimana kesan dan pesan saya dengan kelompok saya saat praktikum?

Kesan saya ketika memulai praktikum adalah sangat antusias karena praktikun dengan menggunakan pesawat atwood adalah pertama kalinya untuk saya dan kelompok saya. Namun, saat percobaan berjalan, ternyata gerak yang ditempuh benda seringkali terjadi dengan lintasan yang tidak lurus sehingga tidak sesuai dengan percobaan yang kelompok saya lakukan yaitu GLB dan GLBB yang semestinya lintasan yang ditempuh adalah lintasan lurus. Ternyata, itu semua terjadi karena landasan pesawat attwood yang digunakan tidak datar akibat kondisinya sudah tidak baik, selain itu juga karena pesawat attwood tidak boleh tergoyang saat dilakukan percobaan. Oleh karena banyak sekali terjadi hambatan di atas, maka praktikum yang kelompok saya lakukan berjalan begitu lama. Namun karena asisten praktikum kami begitu sabar dalam membimbing pelaksanaan praktikum, maka kami merasa praktikum yang kami lakukan berhasil dan memuaskan.

Maka, saya berpesan jika ingin melakukan praktikum GLB dan GLBB dengan menggunakan esawat attwood maka kamu harus berhati-hati, perlu bekerja sama dengan baik dan membagi-bagi tugas. Ada yang bertugas mencatat hasil pengamatan, ada yang bertugas mengukur waktu dengan stopwatch, ada yang memegang tali pada katrol untuk menghambat gerakan benda supaya stabil, ada yang menaham beban yang akan diuji dengan penggaris lurus, dan lain-lain sesuai kebutuhan pada saat praktikum.

Sekian. Sampai jumpa ditulisan berikutnya. Bye

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *